Dieng Plateau, Java


 Dieng Plateau atau yang biasa kita kenal Dataran Tinggi Dieng adalah salah satu situs bersejarah yang terdapat di Indonesia. Dataran ini terkenal akan keindahan alamnya yang mempesona. Pemandangan pegunungan hijau dengan hamparan awan yang memukau, lengkap dengan udaranya yang dingin dan segar. 

Selain itu di dataran tinggi Dieng terdapat objek wisata geologi dan sejarah yang juga menarik untuk dikunjungi. Beberapa objek wisata tersebut seperti kawah, telaga, serta komplek kawasan Candi Hindu. 

Secara harfiah, nama Dieng berasal dari bahasa Sansekerta yaitu kata “ardhi” yang bermakna gunung dan “hyang” yang artinya para dewa.

Dataran Tinggi Dieng memiliki iklim tropis. Karena terletak pada ±2.000 meter di atas permukaan laut dan terhimpit oleh 4 gunung, udaranya cukup dingin. Pada musim kemarau di siang hari suhu berkisar antara 15o C – 10o C sedangkan pada malam hari suhu berkisar antara 5o C – 10o C , dan kadang-kadang mencapai 0o dan biasanya kondisi tersebut disebut “Bun Upas”, yaitu salju tipis atau embun yang menyapu dataran tinggi dengan suhu di bawah titik beku. Akan tetapi pada bulan Juni, Juli dan Agustus sirkulasi udara biasanya berganti musim. Maka dalam bulan-bulan tersebut suhu udarapun berubah.

Selain subur akan perkebunan dan pertanian sayur mayur seperti kentang, wortel, dan kobis, Dataran Tinggi Dieng memiliki beberapa tanaman endemis yang tumbuh subur namun sangat jarang bisa ditemukan di wilayah lain seperti :

Purwaceng

Purwaceng (Pimpinella alpina Molk) merupakan jenis tanaman obat yang banyak tumbuh secara liar di di kawasan Dieng pada ketinggian 2.000-3000 meter di atas permukaan laut (dpl). Tamanan ini termasuk ke dalam 24 tumbuhan langka di Jawa. Sampai saat ini, lokasi yang dikenal sebagai daerah pengembangannya adalah dataran tinggi Dieng.

Masyarakat umum mengenal purwoceng sebagai pemulih stamina, serta penambah jumlah hormon testosteron dan spermatozoid. Purwoceng sudah banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai obat dalam bentuk ramuan yang tidak berbahaya bagi kesehatan. Bentuk ramuan yang sudah banyak dibuat adalah dalam kemasan teh dan jamu.

Carica

Carica (Carica pubescens) merupakan jenis tanam buah endemik Dataran Tinggi Dieng. Tanaman ini tumbuh di tempat dengan ketinggian 1.400-2400 meter di atas permukaan laut (dpl), temperatur rendah, dan curah hujan tinggi sehingga penduduk setempat sering menyebut pula dengan sebutan pepaya gunung.

Tanaman ini sangat mirip dengan tanaman papaya sehingga tidak heran banyak orang yang salah mengira tanaman carica ini dengan tanaman papaya. Namun jika sudah melihat buahnya, tentu dapat diketahui perbedaannya. Buah Carica ukurannya lebih kecil daripada buah papaya pada umumnya. Buah carica biasanya diolah menjadi manisan dalam bentuk cup oleh masyarakat sekitar Dieng. Selain menyegarkan, carica juga mengandung Vit. C yang baik untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Begitulah sekilas artikel mengenai dataran tinggi Dieng. Artikel tidak lengkap? Itu sengaja, agar membuat penasaran dan mencari lebih banyak mengenai dataran tinggi Dieng, kekeke.

Share:

0 komentar